Saturday, 3 June 2006

It Takes Courage

It Takes Courage
Author Unknown

It takes courage
To refrain from gossip
When others delight in it,
To stand up for the absent person
Who is being abused.

It takes courage
To live honestly
Within your means,
And not dishonestly
On the means of others.

It takes courage
To be a REAL man or a TRUE woman,
To hold fast to your ideals
When it causes you
To be looked upon
As strange and peculiar.

It takes courage
To be talked about,
And remain silent,
When a word would justify you
In the eyes of others,
But which you dare not speak
Because it would injure another.

It takes courage
To refuse to do something
That is wrong
Although everyone else
May be doing it
With attitudes as carefree
As a summer song.

It takes courage
To live according
To your own convictions,
To deny yourself
What you cannot afford.
To love your neighbor
As yourself!

Monday, 15 May 2006

Chatting Dengan Tuhan

{BUZZ}
TUHAN: Kamu memanggilKu ?
AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?
TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.
AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidupjadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.
TUHAN: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.
AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.
TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.
AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.
AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.
TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN: Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.
AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.
AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?
TUHAN: Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons (to) Enhance Mental Strength). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.
AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah…
TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.
AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?
TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.
AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?
TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
AKU: Apa yang menarik dari manusia?
TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku?”. Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku?”.
AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?
TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?
TUHAN: Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.
AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.
TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.
TUHAN has signed out.

Friday, 21 April 2006

Manfaat Senyum

Senyum membuat Anda lebih menarik
Orang yg banyak tersenyum memiliki daya tarik. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

Senyum mengubah perasaan
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah..

Senyum menular
Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

Senyum menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

Senyum meningkatkan imunitas
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

Senyum menurunkan tekanan darah
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin
Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yang bisa mengendalikan rasa sakit.

Senyum membuat awet muda
Senyuman menggerakkan banyak otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

Senyum membuat Anda kelihatan sukses
Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

Senyum membuat orang berpikir positif
Coba lakukan ini: pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal “hidup adalah baik”. Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.

Saturday, 1 April 2006

Inspirational Poem of the Day


If you own a Bible, you are abundantly blessed-about 1/3 of the world doesn’t have access to one.
If you freely attend a church meeting without fear, then you are more blessed than over 1/3 of the world.
If you have a brother and sister in Christ that will pray with you and for you, then you benefit from a spiritual unity, bond, and agreement, which the gates of hell can’t stand against.
If you attend a church with a church family that offers you one word of encouragement, you are blessed with some form of fellowship.
If you try each day to intimate our Lord Jesus Christ for even a minute, you are blessed because you show a willingness to grow up in Him.
If you have a voice to sing His praises, a voice to witness God’s love, and a voice to share the gospel, you are blessed. About 1/3 of the world doesn’t even know who the one God is.
If you have conviction to stand fast upon His word and He promises, no matter what, you are blessed because you are learning patience, endure
If you wake up each morning with more health than illness, you are blessed to rise and shine, to live and to serve in a new day.
If you have anyone on the world, just one person that loves you and listen to you; count this a blessing.
If you pray for someone else, you are blessed because you want to help others also.
If you have any earthly family that even halfway loves and support you, you are blessed beyond measure.
If you hold someone’s hand, hug another person, touch someone on the shoulder, you are blessed because you can offer God’s healing touch.
If you can share a word of encouragement with someone else, and do it with God’s love in your heart, you are blessed you have learned how to give.
If you can go to bed tonight, knowing that God loves you, you are blessed beyond measure.
If you can read this message, you are more blessed than about 2/3 of the world.
In your life, don’t asked God to take away your pain,
Because it’s not for Him to take away, but for you to give it up.
Don’t asked God to grant you patience,
Because patience is a by-product of tribulations, it’s not granted, but earned.
Don’t asked God to give you happiness,
Because He’ll give you blessings, and happiness is up to you.
Don’t asked God to spare you pain,
Because suffering draws you apart from worldly care and bring you closer to Him.
Don’t asked God to make your spirit grow,
Because you must grow on your own, but He’ll prune you to make you faithful.
Don’t asked God for all things that you might enjoy life,
Because He’ll give you life so that you may enjoy all things.
But, asked God to help you LOVE others as much as He loves you!

[[HAPPY SABBATH ALL!]]

Wednesday, 22 March 2006

Differences Between Like and Love

Differences Between Like and Love

In front of the person you love, your heart beats faster
But in front of the person you like , you get happy.

In front of the person you love, winter seems like spring
But in front of the person you like, winter is just a beautiful winter.

If you look into the eyes of the one you love, you blush
But if you look into the eyes of the one you like, you smile.

In front of the person you love, you can’ t say everything on your mind
But in front of the person you like, you can.

In front of the person you love, you tend to get shy
But in front of the person you like, you can show your ownself.

Then person you love comes into your mind every 2 minutes.
You can’t look straight into the eyes of the one you love
But you can always smile into the eyes of the one you like.

When the one you love is crying, you cry with them
But when the one you like is crying, you end up comforting.

The feeling of love starts from the eye
And the feeling of like starts from the ear.

So if you stop liking a person you used to like
All you need to do is cover your ears,
But if you try to close your eyes
Love turns into a drop of tear and remains in your heart forever after.

Author Unknown

Friday, 3 March 2006

Look Before You Rip Your "GAS"

One day I met a sweet gentleman and fell in love. When it became apparent that we would marry, I made the supreme sacrifice and gave up beans.

Some months later, on my birthday, my car broke down on the way home from work. Since I lived in the countryside I called my husband and told him that I would be late because I had to walk home. On my way, I passed by a small diner and the odor of baked beans was more than I could stand. With miles to walk, I figured that I would walk off any ill effects by the time I reached home, so I stopped at the diner and before I knew it, I had consumed three large orders of baked beans.

All the way home, I made sure that I released all the gas.

Upon my arrival, my husband seemed excited to see me and exclaimed delightedly: ‘Darling I have a surprise for dinner tonight.’

He then blindfolded me and led me to my chair at the dinner table. I took a seat and just as he was about to remove my blindfold, the telephone rang. He made me promise not to touch the blindfold until he returned and went to answer the call.

The baked beans I had consumed were still affecting me and the pressure was becoming most unbearable, so while my husband was out of the room I seized the opportunity, shifted my weight to one leg and let one go. It was not only loud, but it smelled like a fertilizer truck running over a skunk in front of a pulpwood mill. I took my napkin from my lap and fanned the air around me vigorously.

Then, shifting to the other cheek, I ripped off three more. The stink was worse than cooked cabbage.

Keeping my ears carefully tuned to the conversation in the other room, I went on like this for another few minutes.

The pleasure was indescribable. When eventually the telephone farewells signaled the end of my freedom, I quickly fanned the air a few more times with my napkin, placed it on my lap and folded my hands back on it feeling very relieved and pleased with myself.

My face must have been the picture of innocence when my husband returned, apologizing for taking so long. He asked me if I had peeked through the blindfold, and I assured him I had not.

At this point, he removed the blindfold, and twelve dinner guests seated around the table chorused: ‘Happy Birthday!’

I fainted!!!!!!!!!!!!!!

Wednesday, 15 February 2006

Makna Cinta

This is a story which I read over the Internet… Jan tanya sia di mana sebab sia inda sempat sudah mo ingat link dia because I saved this in my HD.
Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, tanya suami saya dengan terkejut.
“Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya.
Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?”
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,”Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya: “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.” Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan……
“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya.
“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal. Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami. Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu. Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu. Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir. Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.
“Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu. Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.